Page 56 - Salam CQ Edisi Juli 2025 (Muharram 1447 H)   
P. 56

∞   56
                                               RUMAH SINGGAH



          Menjaga Harapan, Mengantar Kesembuhan



          R       umah Singgah Al Fatih (RSAF) kembali menjalani

                  pekan penuh pelayanan dan ketulusan. Selama
                  periode 7 hingga 12 Juli 2025.

          RSAF  mencatat  berbagai  aktivitas  penting  yang
          menyentuh langsung kehidupan pasien dan keluarganya.

          Fokus  pelayanan  masih  mengarah  pada  rawat  jalan
          pasien  anak-anak  dhuafa  dari  berbagai  daerah.  Mereka
          datang dari Cianjur, Cirebon, Garut, Tasikmalaya, hingga
          Lampung—dengan  berbagai  diagnosa  serius  seperti
          tumor  otak,  bocor  jantung,  katarak,  hingga  sindrom
          nefrotik.
          RSAF tak hanya menjadi tempat singgah, tapi juga pusat koordinasi layanan kesehatan: dari antar jemput pasien
          ke rumah sakit rujukan seperti RS Hasan Sadikin dan RS Hermina Pasteur, hingga pengantaran pasien kembali ke
          daerah  asal  setelah  menjalani  terapi.  Setiap  aktivitas  dilakukan  oleh  tim  relawan  dengan  semangat  tinggi  dan
          kepedulian penuh.

          Selama  sepekan  ini,  RSAF  mencatat:  Total  pendamping  pasien:  24  orang.  Jumlah  relawan  terlibat:  18  orang.
          Jumlah jiwa terlayani: 60 orang.
          Tak hanya layanan fisik, RSAF juga memastikan kebutuhan nutrisi dan kenyamanan pasien selama masa tinggal.
          Seluruh kebutuhan didukung oleh para donatur yang terus membersamai perjuangan anak-anak ini, baik melalui
          donasi langsung, logistik, maupun doa yang tulus.


          Perjuangan Mahreen dan Alfatih

          Dalam pekan ini, dua pasien menjadi perhatian khusus karena kondisi insidental yang membutuhkan penanganan
          lebih intensif.

          Mahreen Sabriya, bayi 11 bulan dengan bocor jantung, harus kembali dirawat inap setelah mengalami komplikasi
          pascaoperasi. Perawatan intensif dilakukan di RS Hasan Sadikin dengan pemantauan dokter jantung anak secara
          berkala.
          Sementara itu, M. Alfatih, balita dengan kondisi Atresia Ani, mengalami demam tinggi dan diare hebat. Setelah
          dirawat  selama  dua  hari,  kondisi  Alfatih  mulai  membaik  dan  diperbolehkan  kembali  ke  RSAF  dengan  catatan
          pengawasan nutrisi ketat.
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61