Page 69 - Salam CQ Januari 2025 | Rajab 1446 H
P. 69
69 ∞ ∞
BERBAKTI UNTUK NEGERI
“ Yeni setiap hari belajar mengaji sesekali, menjadi guru untuk santri yang masih anak-anak untuk membantu
Ustaz mengajar. Di pondok ini para santri mengaji secara bergantian, ada yang bagian pagi, ada juga yang siang
dan kumpul banyaknya di waktu malam, hampir semua ikut mengaji. Dibagi 3 sesi, karena para santri ada yang
bersekolah, oleh karena itu santri di sini bukan hanya belajar di ponpes saja namun belajar juga di sekolah pada
umumnya, seperti SMP dan SMA,” terangnya.
Pepen menambahkan di Ponpes ini para santri diwajibkan mandiri mulai dari masak, mencuci baju, bahkan
keperluan kebutuhan sendiri. Ponpes menyediakan dua dapur, ada dapur khusus perempuan ada juga dapur
khusus santri. Pihak Ponpes sengaja memisahkan dapur para santri supaya lebih mandiri dan tak bercampur
antara laki-laki dan Perempuan. Makan untuk santri masih tanggungan Ponpes, walaupun Ponpes tidak ada beras
santrilah yang harus membawa dari rumah masing masing untuk di masak di Ponpes.
“Selain tak dikenakan SPP santrinya Ponpes ini juga tak mempunyai donatur tetap untuk untuk mengcover
operasional Ponpes dan kebutuhan para santri,” ungkapnya.
Selain itu kesehatan para santri juga masih menjadi ‘PR’ untuk pengurus, karena masih banyak santri yang
memang sering sakit-sakitan, seperti batuk, pilek, demam, bahkan yang sering terjadi adalah sakit perut atau sakit
lambung yang bisa jadi penyebabnya adalah dari makanan yang tidak dijaga.
Harapan Ustaz Ismail Hasan Bahri selaku pimpinan ponpes, ingin ponpesnya ini sama seperti yang lain ponpes lain
pada umumnya, seperti bangunan permanen, tempat belajar aman, ruang guru, kobong (asrama) santri nyaman,
kitab tercukupi, para santri kesehatannya terjaga dan lain sebagainya.
Alhamdulillah, Dengan adanya bantuan mushaf Al Quran ini, para santri dan pimpinan ponpes sangat bersyukur.