Page 109 - https://report.cqfoundation.or.id/2022/12/
P. 109
SEHATKAN GEN ER ASI ∞ 109
mempermudah kontrol Ica selama di Bandung. Pada
TUMOR OTAK TAK saat itu Ica masih bisa berbicara, namun tubuhnya
SURUTKAN KECERIAAN sudah sulit untuk digerakkan.
DAN SEMANGAT ICA Ternyata di telinga Ica terdapat belatung yang
membuat telinganya mengalami pendarahan dan
terdapat sedikit luka sobek. Setelah belatungnya
dikeluarkan Ica muntah-muntah. Dokter saraf
mengatakan bahwa penyakit yang diderita Ica
berbahaya dan langka. Akhirnya Ica pun dirawat inap
selama 13 hari.
Dokter mengatakan kalau Ica harus ditindak operasi
untuk pasang selang di kepalanya karena ada indikasi
terkena hydrocephalus. Namun, risikonya sangat
berbahaya untuk keselamatan Ica.
K hairunnisa Nur Hafizah (6 tahun) atau Di tengah kebimbangan, orang tua Ica memutuskan
untuk pulang ke asal daerahnya selama 5 hari. Melihat
yang biasa dipanggil Ica adalah putri dari
kondisi Ica yang harus mendapatkan pemeriksaan,
pasangan Ibu Iva Ma’rifah dan Bapak
Suwandi. Mereka berasal dari Indramayu. akhirnya mereka kembali ke Bandung. Alhamdulillah
Ica didiagnosa mengalami tumor otak. Pada November kondisi Ica mengalami banyak perkembangan.
2021, mukanya menyon dan sering demam, panasnya
pun naik turun. Setelah itu kaki dan tangannya mulai Walaupun Ica masih belum bisa menggerakkan
lemas dan tidak bisa digerakkan. tubuhnya secara normal, namun ia masih bisa
merespon. Bahkan ketika melihat ibunya menangis
Pada Februari Ica sempat beraktivitas dengan normal. pun Ica langsung memberikan isyarat kepada ibunya
namun kondisinya kembali drop. Lalu dibawa ke IGD untuk tidak bersedih. Alhamdulillah selama di RSAF
dan dinyatakan positif Covid-19 hingga akhirnya orang tua Ica merasa hangat dan banyak yang
diisolasi selama 12 hari. Ica ditindak CT Scan, MRI men-support walaupun ada saja orang-orang yang
(Magnetic Resonance Imaging) dan rontgen. Hasil menyalahkan ibunya atas penyakit yang dideritanya.
CT scan menunjukkan bahwa terdapat gumpalan di
kepalanya. Ia pun di-MRI pada Maret di sebuah rumah Orang tua Ica sangat merindukan sosok Ica yang
sakit di Cirebon. periang, cerewet dan perhatian. Bahkan ibunya
seringkali mengabadikan momen sehari-hari putrinya.
Dokter saraf mengatakan bahwa Ica mengalami tumor Ica sempat merasa sedih ketika teman-temannya
otak. Dokter tidak berani mengambil Tindakan operasi dapat mengikuti wisuda. Sementara kondisinya tidak
karena tumor tersebut tidak bisa diangkat karena akan memungkinkan Ica mengikuti wisuda seperti teman-
berbahaya untuk kondisi Ica. Hanya ada kemungkinan temannya.
50% selamat dan 50% tidak selamat. Hal itu membuat
orang tua Ica tidak mengizinkan Ica dioperasi. Hanya satu momen itu saja yang membuat Ica sedih.
Selebihnya, Ica masih tetap ceria dan periang. Ia juga
Dari rumah sakit daerah, Ica dirujuk ke Rumah Sakit selalu memberikan perhatian dan semangat kepada
Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Saat pertama orang tuanya untuk menghadapi penyakit yang
diperiksa di poli anak, telinga Ica mengalami dideritanya.
pendarahan. Dokter poli menyarankan Ica bergabung
dengan Rumah Singgah Al Fatih (RSAF) untuk