Page 20 - Salam CQ Edisi September 2025 (Rabiul Awal 1447 H)   
P. 20

∞   20
                                                 DAKWAH JEPANG

                         Menjalin Harmoni Budaya :


            Pertukaran Budaya Islam Pertama di Kota Tottori, Jepang



                emangat  toleransi  dan  koeksistensi  mewarnai
                Kota  Tottori  melalui  penyelenggaraan   Acara
          S Pertukaran Budaya Islam  pertama

          yang  merupakan  bagian  dari   Program  Koeksistensi
          Multikultural  yang  digelar  pada  Sabtu,  14  September
          2025, bertempat di International Exchange Plaza.
          Acara  ini  menjadi  momentum  bersejarah  dalam
          memperkenalkan wajah Islam yang damai dan inklusif
          kepada masyarakat Jepang.
          Sebanyak 40  peserta hadir  dalam  kegiatan  ini,  terdiri
          dari mahasiswa dan dosen internasional dari Universitas
          Tottori, serta warga lokal Jepang yang antusias untuk
          mengenal  lebih  dekat  budaya  Islam.  Mahasiswa
          asal Indonesia  dan  Pakistan turut  mempersembahkan
          sesi pengenalan budaya, menampilkan keunikan tradisi
          dan nilai-nilai luhur dari negara masing-masing.
          Salah  satu  momen  yang  paling  mengesankan  adalah
          ketika  para  peserta  Jepang  turut  menyaksikan  dan
          bahkan  mengikuti salat  berjamaah ,  membuka  ruang
          pemahaman  yang  lebih  dalam  tentang  praktik  ibadah
          umat Muslim.

          Interaksi hangat pun terus terjalin saat sesi makan siang
          bersama, di mana para peserta saling bertukar cerita,
          pengalaman, dan pandangan hidup lintas budaya.

          Pada   sesi   sore, Sugimoto   Sensei menyampaikan
          ceramah  inspiratif  tentang  pentingnya koeksistensi
          multikultural dan peran Islam dalam masyarakat Jepang
          yang  saat  ini  menghadapi  tantangan  demografis,
          seperti penurunan  populasi   dan   penuaan  masyarakat.
          Beliau  menggarisbawahi  pentingnya  membuka  ruang
          dialog  lintas  keyakinan  dan  membangun  masyarakat
          yang inklusif.
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25