Page 25 - Salam CQ Juni 2024 | Dzulhijjah 1445 H
P. 25

25  ∞
            Pelaksanaan  ibadah  jamaah  itu  terasa  berbeda  karena  biasanya  kegiatan  keagamaan  di  Jepang  digelar  di  dalam
            ruangan. Selain itu, suasana itu kental dengan nuansa hari raya umat Muslim di Indonesia.


            Ibadah salat Idul Adha juga menarik perhatian warga lokal untuk mengabadikan momentum dan turut serta membeli
            penganan khas Indonesia di bazar yang tersedia. Produk-produk yang dijajakan, di antaranya bakso, mie ayam, sate,
            nasi kuning, pakaian hingga seni kaligrafi.

            Antusiasme Nenek Harumi


             Saat Kunjungi Stand Id

            A         da  kisah  menarik  dari  pelaksanaan  Idul  Adha  yang



                      digelar  Panitia  Masjid  As-Sholihin  Yokohama,  yaitu
                      hadirnya sosok Nenek Harumi San (76 tahun).

            Nenek  asli  Jepang  ini  H-1,  mengubungi  kontak  person  panitia  Idul
            Adha Masjid As-Sholihin Yokohama. Beliau mengutarakan ingin sekali
            hadir dan bertemu dengan orang-orang Indonesia. Beliau mengetahui
            acara  ini  dari  warga  Indonesia  yang  sempat  berkenalan  beberapa
            pekan yang lalu.

             Nenek Harumi San ini bekerja di bagian dapur dan cleaning service,
             di sebuah panti jompo di negeri Sakura ini. Awal bertemu nenek ini
             sungguh riang dan ramah. Jarang sekali orang Jepang yang punya
             karakter seperti ini.

              Beliau  antusias  sekali  mengikuti  kegiatan  yang  ada,  seperti  mencoba  pakaian  muslimah.  Nenek  Harumi  San
            memilih sendiri corak atau warna pakaiannya dan dibantu orang panitia masjid.
            Ketika sedang memakai baju Muslimah, Beliau mengungkapkan rasa harunya. “Seumur hidup baru pertama kali
            saya memakai baju dan penutup kepala seperti ini. Saya merasa sangat bahagia,” tuturnya.


             Beliau membawa kamera sendiri dan berfoto kesana kemari bersama warga muslim dan orang asing lainnya.
             Selain itu, Beliau bercerita bawah suaminya sudah meninggal 20 tahun silam, dan anak kedua laki-lakinya juga
             meninggal 5 tahun lalu.


             “Saya tidak boleh bersedih! karena kasihan dengan arwah suami dan putra saya. Mulai sekarang saya harus lebih
             riang dan gembira,” tekadnya. Panitia masjid juga mengajak Beliau dan mengenalkan ke stand makanan halal
             Indonesia. Orang masjid memberinya sate ayam lontong dan es teh. Beliau pun sangat menikmati masakan khas
             Nusantara ini.


            “Wuah… rasanya enak sekali bumbunya beda dengan sate Jepang,” ungkapnya. Ditengah Beliau mengunjungi
            stand-stand  Idul  Adha,  Nenek  Harumi  San  juga  dituntun  untuk  mengenal  Allah  SWT  oleh  Panitia.  Beliau  pun
            menirukan kalimat syahadat yang dibimbing oleh pengurus masjid As-Sholihin Yokohama.
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30