Page 96 - https://report.cqfoundation.or.id/2022/12/
P. 96
96 ∞
30 TAHUN
MENGADU NASIB
DEMI KELUARGA TERCINTA
Ia merasakan betul bagaimana
penghasilan yang tidak menentu
dan dalam sehari paling besar
berkisar antara Rp50 ribu sampai
Rp100 ribu. Ia juga harus pandai
menyisihkan uangnya untuk makan
sehari-hari membayar kontrakan
sebesar Rp500 ribu per bulan.
Kemudian ia juga belanja bahan
untuk alat permak seperti benang,
jarum, dan resleting. Barulah
sisanya ditabung untuk dikirim
ke keluarganya di kampung dan
kebutuhan kedua anak yang masih
menempuh pendidikan.
B apak Pujianto Masturi Saat ini, Pak Puji tinggal di Selain perjuangannya untuk
keluarga, saat ini Pak Puji juga
(60 tahun) berasal
kontrakan, di area Pajajaran,
ingin terbebas dari lilitan utang
dari Purbalingga. Agar
bisa menafkahi kedua belakang SMK Negeri 3 Bogor. kepada salah satu bank. Utangnya
Pertama kali datang ke Bogor,
mencapai Rp20 juta. Ia terpaksa
anak dan istrinya, ia harus rela Bapak Puji bekerja sebagai meminjam uang ke bank untuk
meninggalkan mereka dengan penjual kasur lantai keliling milik biaya pengobatan anak pertama
pergi merantau. Ia mulai merantau orang. Kemudian Pak Puji beralih yang sakit parah dan mengidap
sejak tahun 1990. Ia berangkat ke profesi sebagai tukang permak gangguan di lambung sehingga
Bogor, ikut ke temannya yang satu pakaian yang sampai saat ini mengharuskannya dirawat intensif
kampung. masih lakoni karena tidak ada di rumah sakit kala itu.
usaha lain lagi. Dari keahlian
Bapak Puji memberanikan diri yang otodidak, Pak Puji mencoba Sekalipun perjuangan Pak Puji
meninggalkan keluarga tercinta terus mengembangkan usahanya demikian berat, ia akan terus
supaya tetap bisa memenuhi supaya hasil permaknya tidak berjuang dan berusaha tanpa
kebutuhan hidup keluarga. Selama mengecewakan pelanggan. mengenal rasa lelah demi
di perantauan, ia harus bekerja keberlangsungan hidupnya di
keras untuk bisa mendapatkan Selama 30 tahun bekerja sebagai perantauan dan keluarga di
penghasilan yang akan ia kirimkan tukan permak, banyak sekali kampung halaman. Semoga Allah
ke kampung halaman. suka duka yang beliau rasakan. mudahkan.